BPDB Sumbar

BPBD Tingkatkan Kesiapsiagaan Masyarakat Melalui Desa Tangguh Bencana

1788

Masyarakat yang terdampak langsung bencana harus memahami karakteristik bencana didaerahnya, Sebab Masyarakat tersebut merupakan Pelaku langsung yang akan merespon bencana disekitarnya. BPBD meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat melalui Desa Tangguh Bencana (Destana) yang diadakan untuk masyarakat yang berada di Nagari/Desa penerima dampak langsung dari Bencana. Destana dilaksanakan di Kota Sawahlunto di Desa Lumindai dan Desa Silungkang Osoyang sebelumnya dilaksanakan di Kab.pesisir selatan di Nagari salido, nagari ampang pulai, kota pariaman di kelurahan kampung pondok, Desa naras satu dan kabupaten padang pariaman di nagari katapiang dan nagari kuranji hilir yang dilaksanakan sebanyak 5 Pertemuan selama 3 hari.

Peserta Destana dilaksanakan dihadiri oleh Staf Kelurahan/ Desa/ nagari, Perwakilan RW/ Jorong/ Dusun/ Kampung, PKK, Majelis Taklim, KSB/ kelompok Siaga Bencana/ Kelompok Relawan di Desa, LPM Desa, Disabilitas, Posyandu, Kelompok Tani, bundo kanduang, Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat/ Adat, Kelompok Pemuda.

Dalam pengembangan desa tangguh bencana ada beberapa hal yang harus dimiliki seperti peta Ancaman Bencana, Peta dan Analisisi Kerentanan Masyarakat terhadap bencana, peta dan Penilaian kapasitas dan Potensi sumber daya, rencana Penanggulangan bencana, Rencana Aksi Komuninitas (RAK) untuk pengurangan resiko bencana, Relawan Penanggulangan Bencana (Termasuk forum Pengurangan Resiko Bencana), Sistem Peringatan dini berbasis masyarakat, Rencana Kontijensi (termasuk Evakuasi) dan Pelatihan Relawan/KSB. Klasifikasi Desa/ Nagari Tangguh bencana ada 3, yang pertama yaitu Destana Pratama, Destana Bencana Madya, Destana Utama (H.A).

.

.