BPDB Sumbar

ESDM ; TANGGAPAN GEMPA MENTAWAI, SUMBAR 5.8 SR - 24 AGUSTUS 2016

800

TANGGAPAN GEMPA MENTAWAI, SUMBAR 5.8 SR - 24 AGUSTUS 2016

( Kementrian Energi Sumber Daya dan Mineral - Badan Geologi )

Bersama ini kami sampaikan laporan tanggapan terjadinya gempabumi di Kepulauan Mentawai, Provinsi Sumatera Barat berdasarkan informasi yang diperoleh dari BMKG, USGS Amerika Serikat, GFZ Potsdam Jerman dan data lainnya sebagai berikut :

1. Gempabumi tersebut terjadi pada hari Rabu tanggal 24 Agustus 2016.

Berdasarkan informasi dari BMKG kejadian gempabumi tersebut terjadi pada pukul 20:48:45 WIB, pusat gempabumi berada di Samudera Hindia pada koordinat 2,95°LS dan 100,07°BT dengan magnitudo 5,8 SR (Skala Richter) pada kedalaman 21 km, berjarak sekitar 81 km tenggara Kota Tua Pejat. Menurut USGS, pusat gempabumi berada di Samudera Hindia pada koordinat 2,957°LS dan 100,055°BT dengan magnitudo 5,8 Mw (moment magnitude) pada kedalaman 17,1 km, berjarak sekitar 82 km tenggara Kota Tua Pejat. Menurut GFZ Potsdam, pusat gempabumi berada di Pulau Pagai Selatan pada koordinat 2,86°LS dan 100,23°BT dengan magnitudo 5,7 Mw (moment magnitude) pada kedalaman 33 km, berjarak sekitar 83 km tenggara Kota Tua Pejat.

2. Kondisi geologi daerah terkena gempabumi :

Goncangan gempabumi melanda daerah Kabupaten Kepulauan Mentawai, Provinsi Sumatera Barat. Wilayah di sekitar pusat gempabumi pada umumnya disusun oleh batuan berumur Pra Tersier, Tersier berupa batuan sedimen, dan endapan Kuarter yang terdiri-dari endapan aluvial pantai, endapan aluvial danau dan endapan aluvial sungai. Batuan berumur Pra Tersier dan Tersier tersebut sebagian telah mengalami pelapukan. Batuan Pra Tersier dan Tersier yang telah mengalami pelapukan dan endapan Kuarter tersebut pada umumnya bersifat urai, lepas, belum kompak, bersifat memperkuat efek goncangan gempabumi, sehingga rawan terhadap gempabumi.

3. Penyebab gempabumi :

Berdasarkan posisi dan kedalaman pusat gempabumi, maka kejadian gempabumi tersebut disebabkan oleh aktivitas zona subduksi yang membentang di sebelah barat Pulau Sumatera, dan terbentuk akibat tumbukan antara Lempeng Benua Eurasia dan Lempeng Samudera Indo – Australia.

4. Dampak gempabumi:

Hingga tanggapan ini dibuat belum dilaporkan adanya korban jiwa dan kerusakan bangunan akibat kejadian gempabumi tersebut. Goncangan gempabumi di daerah yang terletak dekat dengan pusat gempabumi diperkirakan mencapai skala intensitas gempabumi IV hingga V MMI (Modified Mercalli Intensity).

5. Rekomendasi :

  • Masyarakat dihimbau untuk tetap tenang dan mengikuti arahan serta informasi dari petugas BPBD setempat. Jangan terpancing oleh isu yang tidak bertanggung jawab mengenai gempabumi dan tsunami.
  • Masyarakat agar tetap waspada dengan kejadian gempabumi susulan, yang energinya lebih kecil dari kejadian gempabumi utama.
  • Kejadian gempabumi ini tidak menimbulkan tsunami, karena energinya tidak cukup kuat untuk mengakibatkan terjadinya tsunami

 

[ sumber: http://pvmbg.bgl.esdm.go.id/index.php/gempabumi-a-tsunami/kejadian-gempabumi-a-tsunami/1254-tanggapan-gempa-mentawai-sumbar-58-sr-24-agustus-2016 ) ]

 

(Gst)

.

.