BPDB Sumbar

Pemprov Sumbar Pastikan Stok Oksigen di Sumbar Aman

783

Padang- Pemerintah Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) memastikan persediaan stok oksigen aman. Peninjauan ke salah satu perusahaan penyuplai oksigen di Kota Padang bahkan telah dilakukan pada Minggu, (11/7/2021) lalu. Langkah preventif ini dilakukan untuk antisipasi terjadinya lonjakan kasus COVID-19.

Wakil Gubernur Sumbar, Audy Joinaldy mengatakan, Tindakan preventif yang dilakukan sesuai dengan arahan Menteri Kesehatan RI dalam rapat koordinasi secara virtual terkait penerapan PPKM Mikro sebelumnya. Dalam rapat itu disebutkan pemerintah daerah yang masuk dalam kebijakan PPKM Darurat harus memastikan ketersediaan oksigen.

“Kita harus memastikan kebutuhan dan mensimulasikan kemungkinan lonjakan kebutuhan saat kasus meningkat. Kita belajar dari Jawa dan Bali, karena itu ketersediaan oksigen harus menjadi fokus kita,” ujar Audy didampingi Kalaksa BPBD Sumbar, Erman Rahman dan pimpinan OPD lainnya.

Audy juga meminta kepala dinas terkait untuk memantau perusahaan pemasok oksigen. Pasalnya, informasi sebelumnya ada 6 perusahaan pemasok oksigen di Sumbar. Namun jumlah itu harus dipastikan lagi, baik jumlah kapasitas produksi, serta jumlah peningkatan yang bisa dilakukan untuk mengantisipasi kondisi darurat.

“Informasinya kebutuhan di beberapa daerah, seperti Pesisir Selatan, Bukittinggi, Lubuk Basung memag terjadi peningkatan. Namun suplai masih terkendali,” kata Audy saat peninjauan di PT Asiana Gasindo di Jalan Bypass Padang.

Sementara Kepala Pemasaran PT Asiana Gasindo, Muhammad William mengakui akhir-akhir ini terjadi peningkatan permintaan oksigen dari beberapa pihak, terutama dari sejumlah rumah sakit. Normalnya kebutuhan hanya 400-500 tabung, kini permintaan mencapai 800 tabung oksigen setiap harinya.

Adapun rumah sakit yang memesan yakni, rumah sakit di Kota Padang, Bukittinggi, Lubuk Basung, Solok Selatan, Sawahlunto, Pariaman, dan Padang Panjang. Kendati begitu, pihaknya memastikan kebutuhan permintaan masih sanggup untuk dipenuhi. Apalagi saat ini memang terkait keselamatan nyawa seseorang.

“Kita buka 24 jam menyuplai oksigen. Kalau kendala, hanya keterlambatan pembayaran oleh pihak rumah sakit, sehingga mau tidak mau kita mencari dana lain. Kalau bisa kendala ini bisa teratasi, biar penyuplaian oksigen juga lancar,” ungkap William.

Dalam peninjauan itu, Audy juga didampingi Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan COVID-19, Kalaksa BPBD Sumbar, Erman Rahman, Kepala Dinas Kesehatan Sumbar, Arry Yuswandi, Kepala Satpol PP Sumbar, Dedy Diantolany, serta instansi terkait lainnya. (wyp)

.

.