BPDB Sumbar

Sumatera Barat Kaji Ulang Resiko Untuk Tingkatkan Kesiapsiagaan

969

Padang(24/1)- Kamis tanggal 24 Januari Pemerintah Provinsi Sumatera Barat menggelar Rapat Koordinasi yang di hadiri oleh Gubernur Irwan Prayitno dan Wakil Gubernur Nasrul Abit, Sekretaris Utama BNPB Dody Ruswandi, Kepala BMKG Dwikorita Karnawati, Kementrian Kelautan Abdul Muhari, Peneliti Lipi Danny Hilman dan Eko Yulianto, Kementrian koordinator bidang kemaritiman ridwan, Ketua umum IABI ITB Harkunti, BPBD Kab/Kota dan 7 Bupati/Walikota di wilayah pesisir. Acara dibuka oleh Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno di Auditorium Gubernur.
 
Gubernur Sumatera Barat menyampaikan perlunya meningkatkan kesiapsiagaan mengingat Sumatera Barat adalah daerah rawan bencana. "Sumatera Barat perlu meningkatkan kesiapsiagaan mengingat adanya potensi Gempa dan Tsunami mentawai megathrust serta potensilongsor bawah laut, Sumatera Barat perlu menambah Jumlah shelter di 7 kab/kota wilayah pesisir" ucap gubernur.
 
Dari Hasil Rakor, Gubernur merekomendasikan Membentuk Kelompok pakar bencana, Harmonisasi Tata Kelola dan Regulasi, Penataan Tata Ruang dan Pembentukan jalur evakuasi.
 
Kepala Pelaksana BPBD Prov Sumbar Erman Rahman menyampaikan Rakor Kemaritiman diadakan untuk meningkatkan kesiapsiagaan Sumatera Barat" Rakor Penanganan dan Mitigasi bencana bidang kemaritiman bertujuan untuk meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi bencana mengingat potensi bencana di wilayah pesisir sumbar. Rakor dihadiri oleh Sekretaris BNPB, BPTP, Sekjen Bappenas, Sekjen Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, sekjen Kementrian Pemuda dan olah Raga serta Dirjen Tata Ruang ATR Kementrian Pariwisata, Kementrian Kelautan dan Perikanan, Kementrian Perhubungan, Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Kepala BMKG, Kepala Lapan, Kepala BIG, Kepala LAPAN, LIPI, IOTWS-UNESCO, KKP, ITB, UGM serta 7 Bupati dan Walikota di  pesisir Sumatera Barat.” Ujar Kepala Pelaksana (HA)
.

.