Jumlah Sirene Tsunami di Sumbar Jauh dari Ideal
05 Jan 2019 19:01:55
659
PADANG -- Provinsi Sumatra Barat ternyata masih kekurangan sirene tsunami. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumbar mencatat, saat ini hanya terdapat 106 sirene tsunami yang tersebar di tujuh kabupaten/kota yang berbatasan langsung dengan Samudra Hindia.
Kepala Pelaksana BPBD Sumbar Erman Rahman menyebutkan, idealnya wilayah Sumatra Barat memiliki sekitar 600 sirene untuk mengingatkan warga bila ada potensi tsunami. "Angka itu ideal untuk tujuh wilayah pesisir. Saat ini, 106 sirene itu ada yang dikelola BPBD provinsi, kota, BMKG, atau Pemprov Sumbar," jelas Rahman, Jumat (4/1).
Tantangan soal kesiapsiagaan bencana tak hanya datang dari minimnya jumlah sirene tsunami. Rahman mengungkapkan, empat dari lima alat pengukur muka air laut atau tide gauge tidak berfungsi optimal.
Meski tetap merekam data tinggi air laut, keempat tide gauge tidak mengirim data secara terkini. Petugas masih harus mengunduh data secara manual bila ingin mengukur tren perubahan muka air laut. "Nanti kami koordinasi dengan pihak terkait untuk memastikan seluruh alat ini berfungsi optimal," jelas Rahman.
Ketua Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Sumatra Barat Ade Edward menjelaskan bahwa tide gauge memiliki fungsi penting sebagai pendeteksi dini tsunami. Tide gauge yang terpasang di Kepulauan Mentawai bisa mengirim peringatan kepada stasiun di Kota Padang bila memang ada perubahan muka air laut secara signifikan. Artinya, warga di pesisir barat Sumatra memiliki waktu sekian menit untuk mengevakuasi diri bila ada gempa besar terjadi atau timbul longsoran bawah laut.(Republika)
.
.