BPDB Sumbar

Cegah Banjir Terulang, Gubernur Upayakan Pengerukan dan Normalisasi Batang Lembang

566

Kab.Solok(6/9)- Hujan deras pada hari kamis 6 september 2018 menyebabkan meluapnya Batang Lembang, Batang Halim dan mengakibatkan Banjir di Nagari Muaro paneh, Nagari Kinari Kecamatan Bukit Sundi Kabupaten Solok. Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno menyampaikan Pemerintah Provinsi Sumatera Barat akan mengupayakan pengerukan dan normalisasi aliran Batang Lembang untuk mencegah musibah yang sama terulang. Gubernur menyampaikan hal tersebut Usai mendengar paparan Wali Nagari Muaro Paneh Ferry Effendi dan menyimak laporan Bupati Solok yang diwakili Asisten II Sekretariat Daerah (Setda) Kab. Solok mengenai kronologi dan dampak banjir akibat meluapnya aliran Sungai Batang Lembang pada hari senin 10 september 2018.

“Kami dari Pemprov dan Pemkab tidak mungkin diam. tadi dipesankan Pak Wali (Wali Nagari Muaro Paneh) normalisasi ini akan kita tindaklanjuti segera,” ujar Gubernur saat meninjau Nagari Muaro Paneh -salah satu dari 4 Nagari yang terdampak banjir.

Gubernur mengatakan akan segera menggelar rapat terkait rencana normalisasi dan pengerukan tersebut melibatkan Balai Wilayah Sungai Sumatera V, Dinas Pengelola Sumber Daya Air (PSDA) Prov. Sumbar, dan Pemerintah Kabupaten Solok usai peninjauan.

“Kita akan rapat nanti dengan PSDA, Balai, dan Pemkab untuk ini untuk buat tindaklanjutnya. Kita akan upayakan agar tidak terjadi lagi,” tambah gubernur.

Sebelumnya, Wali Nagari Muaro Paneh Ferry Effendi kepada Gubernur dan Bupati menceritakan, banjir kali ini merupakan yang terparah sejak 1982. Ia menggambarkan, pada hari kejadian, aliran Batang Lembang mendadak meluap membanjiri lahan pertanian dan permukiman warga yang memang tak siap.

“Banyak kerugian masyarakat seperti alat rumah tangga, alat-alat elektronik, pakaian sekolah, dan sebagainya karena tidak sempat mengamankannya,” tambahnya.

Dijelaskan lebih lanjut oleh Ferry, salah satu penyebab luapan adalah pendangkalan dasar sungai Batang Lembang. Pendangkalan tersebut telah dimulai dari aliran sungai di Nagari Kinari dan setelahnya. mewakili warganya, Ferry kemudian menyampaikan harapan agar Pemprov atau Pemkab dapat melakukan pengerukan dan normalisasi, supaya ke depan sungai Batang Lembang dapat tetap menampung debit airnya yang meningkat jika terjadi hujan. “Kami sangat mengharapkan normalisasi ini bisa dilakukan,” harapnya.

Sementara itu, Asisten Koordinator Bidang Ekonomi, Pembangunan, dan Kesejahteraan Rakyat (Asisten II) Sekretariat Daerah Kab. Solok Aliber Mulyadi mewakili Bupati yang berhalangan hadir memaparkan bahwa banjir disebabkan luapan Batang Lembang dan Batang Halim dan melanda 4 dari 5 Nagari yang ada di Kec. Bukik Sundi.

Diuraikan Aliber, selain berdampak terhadap 1830 warga Nagari Muaro Paneh dan 1739 warga Nagari Kinari, banjir juga menyebabkan kerusakan sejumlah fasilitas umum dan infrastruktur yang tersebar di Nagari Parambahan, Nagari Kinari, dan Nagari Dilam.

Ia menyebutkan, di Nagari Parambahan, banjir menyebabkan jalan longsor di Jorong Balai. Sedang di Nagari Kinari, banjir menyebabkan terbannya tebing sungai sepanjang 750 m dan menumpuknya sedimentasi dalam aliran sungai sepanjang 2000 m, terbannya tembok penahan saluran sepanjang 15 m di Bandar Halim, dan jebolnya saluran irigasi sepanjang 75 m di Bandar Lelo. Sementara di Nagari Dilam, banjir menyebabkan jebolnya 4 unit bendungan dan 600 meter saluran irigasi.

.

.