Banjir Bandang Jepang: Korban Meninggal Mendekati 100, Tim Penyelamat Berupaya Mencari Para Penyintas
2018-07-09
Oleh Kiyoshi Takenaka and Issei Kato untuk Japan Today
Mihara (9/7). Hujan deras yang mengguyur Jepang beberapa hari terakhir telah menyebabkan banjir bandang dan tanah longsor, menewaskan hampir 100 jiwa dan 50 orang lainnya masih dinyatakan hilang. Tim Penyelamat berpacu dengan waktu menyelamatkan para penyintas yang masih terjebak di dalam bangunan.
Hujan di wilayah barat Jepang telah mereda, dan cuaca dilaporkan cerah dan suhu diramalkan mencapai 30 derajat celsius, meskipun demikian hal ini dikhawatirkan dapat menimbulkan pitam panas (heatstroke) terutama di lokasi yang terputus dari jaringan air dan listrik.
"Kami tidak dapat mandi dan kakus tidak dapat dipakai. Persediaan makanan pun kian menipis," ujar Yumeko Matsui, yang tinggal di kota Mihara, Perfektur Hiroshima. Air putus di kota ini semenjak sabtu.
"Air mineral kemasan dan teh botol di supermarket atau toko lainnya sudah habis terjual," ujar seorang pekerja sekolah saat mengantri di stasiun pengisian air darurat.
Jumlah korban terus bertambah mencapai setidaknya 94 orang setelah banjir bandang memaksa ribuan orang menggungsi dari rumahnya. Sebagaimana dilansir oleh NHK, bencana ini merupakan bencana cuaca terburuk setelah angin topan 2004 yang menewaskan 98 orang dan 58 orang hilang.
Bencana ini juga berimbas pada beberapa industri yang terpaksa menghentikan produksinya.
Meski air masih menggenangi sejumlah titik di kota Kurashiki, yang paling parah dilanda banjir bandang, akses ke rumah sakit setempat telah terbuka. meskipun 100 orang pasien dan petugas rumah sakit ini terpaksa mengungsi kemarin (Minggu).
Puluhan ribu orang mengungsi ke pusat evakuasi di distrik Mabi.
"Tak ada yang bisa dipakai. Kami butuh baju, celana, pakaian dalam, kaos kaki dan juga sepatu," Ujar Walikota Khurashiki, Kaori Ito, pada harian Asahi Shimbun.
Meskipun perintah evakuasi telah dipersingkat hingga akhir minggu, hampir 2 juta orang masih diminta atau disarankan untuk menjauhkan diri dari rumah, kata pejabat dinas kebakaran dan bencana setempat.
Pusat manajeman darurat telah dibentuk di kantor perdana mentri, didukung oleh sekitar 54.000 orang penyelamat yang berasal dari militer, polisi, dan pemadam kebakaran dikerahkan untuk melakukan upaya penyelamatan wilayah barat dan barat daya.
Pemerintah Jepang sebelumnya telah memantau kondisi cuaca dan mengeluarkan peringatan dini, tetapi penduduk yang padat serta pemukiman yang banyak dibangun di wilayah pegunungan membuatnya rentan terhadap bencana.
Diterjemahkan dari:https://japantoday.com/category/national/Rescuers-search-for-survivors-of-floods-as-death-toll-nears-100
Oleh: Fivtinia Octagusni, SS.
Sumber gambar:
https://www.channelnewsasia.com/image/10508418/16x9/670/377/dc0effb650f9d80741d4c77e34387977/cH/an-aerial-view-shows-local-residents-seen-on-the-roof-of-submerged-house-at-a-flooded-area-as-they-wait-for-a-rescue-in-kurashiki-1.jpg
https://ichef.bbci.co.uk/news/624/cpsprodpb/841E/production/_102422833_japanhiroshima9760718.png
..