BPDB Sumbar

BMKG PASTIKAN SUMBAR SIAGA GEMPA

999

Padang (17/6) – Kepala BMKG Pusat Prof.Ir. Dwikorita Karnawati, M.Sc, Phd didampingi oleh Kepala Balai BMKG wilayah I Edison Kurniawan, S.Si, M.Si dan Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami Rahmat Triyono, ST, Dipl. Seis, M.Sc, melakukan inspeksi mendadak di Pusdalops BPBD Sumbar pada hari Minggu (17/6/18). Kedatangan Tim BMKG Pusat disambut langsung oleh Kepala Pelaksana PB BPBD Provinsi Sumatera Barat, E.Rahman, SE,M.Si di Bandara International Minang Kabau, kemudian bersama-sama menuju ke Pusdalops PB BPBD di Bandar Buat.

Tujuan Inspeksi adalah memastikan semua sistim dan peralatan milik BMKG dan Pusdalops PB BPBD Provinsi Sumatera Barat siap siaga dalam menghadapi Bencana Gempa Bumi yang beberapa hari ini sering menggoncang kepulauan Mentawai. Kepala BMKG juga menghimbau kepada stasiun dan Pusdalops PB BPBD agar meningkatkan informasi, potensi, serta kesiapan mitigasi gempa bumi kepada masyarakat luas terutama yang bertempat tinggal di wilayah pesisir.

Pada kesempatan tersebut dilakukan koordinasi jarak jauh melalui video call dengan Kepala Pelaksana BPBD Mentawai serta Kepala Basarnas dan dihimbau agar lebih meningkatkan koordinasi, mitigasi potensi Gempa Bumi dan Tsunami serta membudayakan kearifan lokal Kepulauan Mentawai dalam menghadapi Bencana.

Setelah melakukan Inspeksi Kepala BMKG Pusat beserta rombongan menilai Sumatera Barat dalam keadaan Siap Siaga menghadapi Gempa dan Tsunami. Peralatan dinilai berfungsi serta dukungan Satgas Pusdalops PB yang beroperasi 24 Jam terus memantau dan menginformasikan informasi kejadian.

Kabupaten Mentawai memiliki kearifan lokal yaitu segera lari ketempat yang lebih tinggi apabila terjadi gempa bumi tanpa harus menunggu informasi dari BMKG dan Pusdalops BPBD Mentawai dan Provinsi Sumatera Barat. Kearifan lokal yang sama juga dimiliki oleh masyarakat Pulau Simeulue yang dikenal dengan SMONG. Pulau Simelue dan SMONG terkenal di dunia international dan menjadi catatan sejarah setelah Kejadian Bencana Tsunami 2004 di Aceh sebab jumlah korban yang terjadi di Simeulue kurang dari sepuluh orang sedangkan posisi Pulau Simeulue dekat dengan pusat gempa.

.

.