BPDB Sumbar

Pegiat dan Fasilitator Kebencanaan Wajib Ikut Pelatihan Dasar

1073

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sumbar bekerjasama dengan Technical Assistance and Training Teams (TATTs) Mercy Corps Indonesia, menggelar Pelatihan Dasar Manajemen Penanggulangan Bencana untuk PoF dan Staff BPBD, 21-25 November, di Grand Zuri Hotel, Padang.

Sekretaris BPBD Sumbar yang sekarang menjabat sebagai Plh Kalaksa BPBD Sumbar, Eliyusman, SH, MM mengatakan, pelatihan dasar manajemen penanggulangan bencana, merupakan pelatihan yang sangat penting. Karena, pemahaman dan pengetahuan yang diperoleh nanti, menjadi landasan bagi BPBD dalam menjalankan tugas dan fungsinya.

Sekaligus, merupakan prasyarat dalam mengikuti pelatihan tekhnis penanggulangan bencana lainnya. “Meski kurikulumnya sudah tahu, tapi tidak melaksanakan pendidikan dasar ini, ya tidak bisa. Pelatihan dasar ini selain sudah terakreditasi di LAN. Yang lulus pelatihan dasar ini, maka sudah disertifikasi,” tegasnya.

Pelatihan dasar ini, untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan dalam penyelenggaraan penanggulangan bencana secara inklusif. Materi pelatihan dasar yang diberikan berupa, kesiapsiagaan, pencegahan peringatan dini, management pengurangan resiko bencana, management resiko kedaruratan dan management recovery.

Eliyusman optimis, sekitar 80 persen peserta dapat lulus mengikuti pelatihan dasar manajemen penanggulangan bencana ini.

Team Leader Program TATTS Mercy Corps Indonesia, Mely Oktia Darni mengatakan, Pelatihan Dasar Manajemen Penanggulangan Bencana untuk PoF dan Staff BPBD, diikuti 30 peserta yang terdiri dari, 18 peserta dari BPBD dan 12 peserta Pool of Facilitator (PoF) BPBD Sumbar.

Kegiatan dibuka oleh KepalaBadan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Sumbar, H. Rosman Effendi, SE, SH, MM. Pelatihan dasar ini difasilitasi dan dipimpin oleh Widyaiswara yang telah ditunjuk oleh BPSDM. Dibantu oleh beberapa orang CO fasilitator dari BPBD dan PoF yang berpengalaman di bidangnya. Juga hadir sebagai narasumber, Eliyusman dan perwakilan dari Pusdiklat BNPB.

Menurut Mely, selain Sumbar, ada delapan provinsi yang masuk dalam program TATTs Mercy Corps Indonesia dan hampir seluruh Provinsi dampingan TATTs akan melaksanakan kegiatan yang serupa. Provinsi tersebut diantaranya: Jawa Tengah, Jawa Timur, Maluku Utara, Maluku, Papua, Papua Barat, dan Sulawesi Tenggara. “Untuk Provinsi Maluku Utara, Papua dan Jawa Tengah sudah melaksanakannya di tahun ini dan provinsi lain berencana melaksanakan di tahun depan.”, terangnya.

Mely menilai, BPBD Sumbar merupakan badan yang  memiliki peranan penting dalam penanggulangan bencana di Sumbar karena tugas dan fungsinya . Oleh sebab itu seluruh staf  BPBD seharusnya paham tentang manajemen bencana.

“Proses koordinasi dan sinergi antara BPBD Sumbar dengan kabupaten kota menuntut dilaksanakannya peningkatan kapasitas bagi BPBD, guna memberikan pemahaman yang berguna. Terutama saat berkoordinasi dalam penanggulangan bencana,” terangnya.    

Mely menambahkan, hasil yang diharapkan melalui pelatihan dasar ini, peserta dapat memahami tentang konsep dasar manajemen penanggulangan bencana dan menerapkannya dalam melaksanakan tugas dan fungsinya.(**)

.

.