BPDB Sumbar

Terdamparnya Paus di Tepian Pantai Tua Pejat, Ini Penjelasan BMKG

846

Tua Pejat - Masyarakat sempat bertanya-tanya terkait terdamparnya seekor paus di tepian pantai Tua Pejat, apa ada kaitannya akan terjadi gempabumi? atau akankah berlaku kejadian bencana yang tidak kita inginkan.

Menjawab keresahan masyarakat, baik di sekitaran kejadian maupun masyarakat luas, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menjelaskan kemungkinan seekor paus tersebut mati terdampar bisa saja dikarenakan faktor adanya pengaruh massa air yang naik dan diakibatkan angin kencang hingga menyebabkan paus mencari makan di perairan sehingga terbawa arus permukaan. "Ikan akan bermigrasi ke tempat yang banyak nutrisi," ungkap Fadilah Ika petugas di Stasiun Klimatologi Sicincin melalui pesan singkat dalam obrolan di grup media sosialnya.

Menurut informasi BPBD Kepulauan Mentawai, paus ini diperkirakan jenis paus sperma yang sudah terlihat pada dua hari lewat yaitu pada hari Minggu di awal tahun 2017 (1/1/17) oleh nelayan setempat di daerah Sipora Utara dan terlihat sudah mengambang di perairan. Pada hari Seninnya (2/1/17) paus dengan panjang sekitar 10 meteran dengan berat puluhan ton itu sudah berada di tepi pantai Jati tua Pejat dan menebarkan bau busuk hingga masyarakat setempat bersama Satgas BPBD Mentawai dan Basarnas berupaya memindahkan ke lautan lepas.

Cuaca di Kepulauan Mentawai hingga kini (3/1/17) menurut pantauan BMKG terutama di bagian Samudera hindia yaitu bagian Barat Kepulauan Mentawai berpotensi terjadi gelombang tinggi hingga mencapai 6-7 meteran hingga di perairan barat Bengkulu. Diharapkan Masyarakat tidak melakukan aktifitas di perairan pantai barat tersebut. (gst)

.

.