Melalui Rakor Monev BPBD Meningkatkan Pengurangan Resiko Bencana
PADANG(24/11) -BPBD Provinsi Sumatera Barat mengadakan Rapat Koordinasi Monitoring dan Evaluasi (Rakor Monev) untuk mengevaluasi Program/kegiatan Penanggulangan Bencana di Provinsi Sumatera Barat. Rakor yang diadakan di ruang rapat Hotel Grand Zuri dihadiri oleh BPBD kabupaten/Kota, Bappeda Kabupaten Kota dan dinas terkait Provinsi Sumatera Barat yaitu Bappeda dan Dinas Prasjal Tarkim. Kemendagri, Bappeda Provinsi, Dan BNPB hadir untuk menjadi Narasumber.
Rakor yang dilaksanakan selama dua hari ini mengevaluasi Tantangan dan Peluang BPBD dalam melaksanakan Program/Kegiatan Penanggulangan Bencana. Setelah mengkaji Tantangan dan Peluang pelaksanaan Program Penanggulangan Bencana didapatilah masukan untuk pelaksanaan program Penanggulangan Bencana Tahun berikutnya yang disesuaikan dengan Rencana Strategis (Resntra) BPBD tahun 2016 -2021 dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Sumatera Barat tahun 2016 - 2021.
Selain mengevalusi Program Penanggulangan Bencana dihasilkan Rumusan Rakor yang menjadi kesepakatan peserta rapat salah satunya adalah Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kabupaten/Kota, BNPB dan Kemendagri akan meningkatkan koordinasi dan sinkronisasi perencanaan serta pelaksanaan Program/Kegiatan bidang Penanggulangan Bencana yang fokus terhadap Pengurangan Resiko Bencana (PRB).
Berbeda dari persepsi publik bahwa Penanggulangan Bencana bertugas ketika terjadi bencana/saat tanggap darurat. BPBD memberi perhatian terbesar pada aspek PRB. PRB dilakukan untuk mengurangi kerentanan dan meningkatkan kapasitas masyarakat dalam menghadapi Bencana sehingga dapat mengurangi kerugian (resiko) seperti jiwa maupun Materi. PRB salah satunya adalah meningkatkan pemahaman masyarakat, Melaksanakan Mitigasi di daerah rawan bencana seperti membangun shelter untuk fasilitas umum yang ada di pinggir Pantai, melaksanakan pembangunan dengan mempertimbangkan PRB seperti membangun perumahan dengan memperhatikan daerah resapan air dan lainnya. (HA)
..