Post Title

PERINGATAN DINI PERGERAKAN TANAH SUMBAR, BULAN SEPTEMBER 2016

1752

SUMBAR – Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Badan Geologi dalam salah satu fungsi utamanya adalah melakukan upaya Mitigasi berupa Pemetaan, Penyelidikan, Pemeriksaan, Pemantauan serta Sosialisasi terhadap ancaman bencana geologi. Dan hasil capaiannya ini, kemudian akan dilaporkan - didistribusikan kepada pemerintah terkait, serta dipublikasikan ke khalayak umum sebagai disseminasi informasi.

ESDM-Badan Geologi secara berkala dalam setiap bulannya dari hasil pemetaan kerentanan tanah seluruh daerah di wilayah Indonesia, kemudian dipublikasikan sebagai bentuk “Peringatan Dini Pergerakan Tanah” dalam sebuah websitenya (esdm.go.id). Peringatan Dini Pergerakan Tanah ini diberikan sebagai upaya kesiapsiagaan bagi pemerintah, petugas dan masyarakat terhadap ancaman bencana tanah longsor serta banjir di suatu daerah.

Berikut ini adalah prakiraan Peta Peringatan Dini Pergerakan Tanah wilayah Sumatera Barat bulan September 2016.

  1. Prakiraan Daerah Terdampak [ LIHAT DISINI ]
  2. Peta Pergerakan Tanah [ LIHAT DISINI ]

Sebagai upaya pencegahan terhadap adanya pergerakan tanah atau tanah longsor, secara umum Badan Geologi - ESDM dapat memberikan penjelasan sebagai berikut :

Gejala Umum :

  1. Munculnya retakan-retakan di lereng yang sejajar dengan arah tebing,
  2. Biasanya terjadi setelah hujan,
  3. Munculnya mata-air baru secara tiba-tiba,
  4. Pohon-pohon miring,
  5. Bangunan retak-retak.

Upaya pencegahan :

  1. Hindari mencetak sawah dan membuat kolam pada lereng bagian atas di dekat permukiman,
  2. Segera menutup retakan tanah dan di padatkan agar air tidak masuk ke dalam tanah melalui retakan
  3. Penggundulan hutan atau penebangan pohon di lereng dapat mempercepat terjadinya gerakan tanah,
  4. Jangan mendirikan bangunan dibawah tebing yang terjal,
  5. Hindari penggalian dibawah lereng terjal,
  6. Buatlah terasering (sengkedan) pada lereng yang terjal bila membangun permukiman,
  7. Hindari membangun rumah pada lereng yang terjal atau yang tidak rata,
  8. Upayakan membangun rumah pada lereng yang rata dengan fondasi mencapai batuan dasar,
  9. Jangan membangun rumah dibawah lereng,
  10. Jangan memotong tebing jalan menjadi tegak,
  11. Jangan mendirikan rumah di tepi sungai yang rawan longsor.

 

(Gst)

.

.