Post Title

SIARAN PERS: KUASA USAHA AD-INTERM KEDUTAAN BESAR AS KUNJUNGI PADANG

1011

SIARAN PERS :

23 Agustus 2016

JAKARTA – Kuasa Usaha Ad-Interim (Chargé d'Affaires/CDA) Kedutaan Besar AS Brian McFeeters mengunjungi Padang tanggal 22-23 Agustus. CDA McFeeters mengunjungi beberapa program yang mendapat dukungan dana dari AS dan dilaksanakan dalam kemitraan dengan Pemerintah Indonesia untuk mempersiapkan masyarakat menghadapi bencana alam dan penanggulangannya. Selama kunjungan CDA McFeeters juga bertemu dengan Gubernur Sumatra Barat Irwan Prayitno, tokoh masyarakat dan agama, dosen dan mahasiswa/i Universitas Andalas.

“Saya senang dapat berkunjung ke Padang dan bertemu dengan Gubernur Sumatra Barat, perwakilan tokoh masyarakat, pemimpin agama, serta mitra penting lainnya untuk menjajaki cara agar kita dapat meningkatkan kerjasama kita,” demikian kata CDA McFeeters. “Kemitraan AS - Indonesia di Sumatra Barat sangat beragam dan meliputi berbagai hal mulai dari program pendidikan hingga persiapan dan penanggulangan bencana. Kami berharap untuk melanjutkan semua kegiatan penting ini bersama-sama.”

Dukungan untuk Kesiapan Menghadapi Bencana dan Respons Bencana
Tatanan tektonik bawah laut Sumatra di mana lempeng tektonik Australia dan Samudera Hindia berbenturan menghasilkan gempa besar, dan seringkali menyebabkan tsunami. Jika gempa terjadi di pesisir Sumatera Barat, sangat penting bagi pemerintah provinsi, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), dan masyarakat setempat agar siap menghadapi bencana dan mampu merespons dengan cepat.

Melalui Badan Pembangunan Internasional AS (USAID), Amerika Serikat memberikan dukungan kepada BPBD Sumatera Barat. CDA McFeeters mengunjungi kantor BPBD untuk membahas tentang InAware, sistem peringatan dan pemantauan dini yang didukung oleh USAID dan dipasang serta dioperasikan oleh BNPB. Platform InAware menggunakan teknologi contoh dan pemetaan untuk menyediakan data tentang bahaya dan bencana waktu nyata yang akan meningkatkan kajian risiko secara menyeluruh, peringatan dini dan keputusan penanggulangan bencana oleh pihak berwenang di tingkat nasional dan provinsi. USAID bermitra dengan Mercy Corps menyediakan spesialis di bidang teknis kebencanaan kepada BPBD dan memberikan pelatihan keterampilan penganggulangan bencana praktis kepada staf BPBD.

CDA McFeeters bertemu dengan perwakilan Program Pangan Dunia PBB (World Food Programme) dan Mercy Corps yang bekerja bersama USAID dan BNPB saat terjadi bencana. USAID dan World Food Programme bekerjasama dengan BPBD untuk mengembangkan sistem manajemen logistik yang memobilisasi bantuan darurat dan melatih staf BPBD tentang cara penggunaan sistem logistik bantuan kemanusiaan. USAID bermitra dengan Mercy Corps untuk mendukung bank di pedesaan dan koperasi  simpan pinjam agar terus beroperasi setelah terjadi bencana. Dengan dukungan dari USAID dan Mercy Corps, berbagai lembaga keuangan mikro tersebut dapat tetap memberikan layanan simpan pinjam pasca bencana kepada rumah tangga dan usaha kecil yang ingin mereparasi rumah dan bisnisnya ataupun untuk membeli peralatan dan inventori baru.  

Jika terjadi bencana, USNS Mercy (T-AH19) akan dikirim ke daerah bencana untuk memberikan bantuan kemanusiaan. CDA McFeeters memulai kegiatan Kemitraan Pasifik 2016, yang merupakan bantuan kemanusiaan dan persiapan penganggulangan bencana multilateral terbesar yang diselenggarakan setiap tahun di Asia-Pasifik. Pada tanggal 19-31 Agustus, Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Militer AS akan berpartisipasi dalam latihan bersama, yang juga diikuti organisasi sipil, untuk menyusun dan melaksanakan rencana penganggulangan bencana yang melibatkan USNS Mercy dan KRI Makassar. Lebih dari 600 anggota TNI dan militer AS, Kanada, Selandia Baru, Korea, Jepang dan Australia bekerjasama memberikan pelayanan medis, gigi, dokter hewan dan teknik.  

Dukungan Pendidikan  
CDA McFeeters mengunjungi Universitas Andalas untuk bertemu dengan para dosen dan membahas tentang dukungan USAID untuk meningkatkan jaminan mutu fakultas teknik dan membantunya mencapai standar internasional. USAID membantu beberapa fakultas teknik mendapatkan akreditasi internasional dari American Board of Engineering and Technology. CDA McFeeters juga mengunjungi American Corner Universitas di Andalas dan bertemu dengan para mahasiswa/i untuk membahas pentingnya melindungi lingkungan.

.

.