Sangat Berisiko, Sumbar Dinilai Tak Siap Hadapi Bencana Besar
Padang, BPBD Sumbar - Jika dilanda bencana besar, daerah Sumatera Barat (Sumbar) dinilai sangat berisiko. Pasalnya, hingga saat ini baik pemerintah maupun masyarakat tidak memiliki kesiapan yang matang.
Pernyataan itu diungkapkan oleh Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Provinsi Sumbar, Benny Yansukral pada Rabu, (8/10) di hadapan Panitia Khusus (Pansus) Bencana DPRD Kabupaten Agam.
Ia mencontohkan, ketidaksiapan daerah menghadapi bencana ini yakni Kabupaten Agam. "Semua EWS di Agam itu mati. Jadi memang secara teknisnya mitigasi, kalau terjadi bencana kita gak siap," tegasnya di Ruang Rapat Lantai 3 Kantor BPBD Sumbar.
Ketidaksiapan ini salah satu faktornya akibat keterbatasan anggaran, baik untuk kegiatan mitigasi, pelatihan, sosialisasi, simulasi, maupun anggaran pemeliharaan aset atau alat, seperti Early Warning System (EWS) Tsunami yang ada tidak aktif.
"Tapi tahun ini kita dapat bantuan, kita membuat satu EWS Tsunami di Tiku, karena ada lima, dua di Pasaman, dan dua di Pesisir Selatan," kata Benny.
Kendati keterbatasan anggaran, pihaknya dari Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan terus berupaya untuk melakukan edukasi kepada masyarakat. Salah satunya melatih dan merangkul Mahasiswa Pecinta Alam (Mapala) yang ada di Sumbar.
"Karena mahasiswa ini sering duluan datang ketika terjadi bencana, tapi gak tahu apa yang mau dilakukan, makanya perlu kita latih dan ajak diskusi," ujarnya. (why)
Sementara itu, Ketua Pansus Bencana DPRD Agam, Yandril mengatakan kunjungan ke BPBD Provinsi Sumbar ini dalam rangka mendapat informasi dan masukan terkait banyaknya persoalan penanggulangan bencana di Agam yang harus diselesaikan.
"Kehadiran kami di BPBD provinsi ini bisa jadi provinsi sudah ada merancang untuk penanggulangan bencana pascabencana di Kabupaten Agam," sebut Yandril.
Selain itu, keberadaan Pansus ini persoalan pascabencana galodo (banjir) bandang yang terjadi 2024 lalu bisa cepat selesai. Dengan harapan masyarakat yang terdampak bisa beraktivitas kembali dengan layak seperti semula tanpa khawatir berlebihan. (why)
Salam Tangguh Salam Kemanusiaan
Admin BPBD.